Mode Produksi Pengetahuan: Dari Mode 1 ke Mode 3

Mode Produksi Pengetahuan: Dari Mode 1 ke Mode 3

Konsep mode produksi pengetahuan diperkenalkan untuk menggambarkan perubahan sifat bagaimana pengetahuan diciptakan, dibagikan, dan diterapkan dalam masyarakat. Secara tradisional, pengetahuan terutama dihasilkan dalam lembaga akademik, mengikuti norma-norma disiplin yang ketat. Namun, mulai akhir abad ke-20, para sarjana seperti Michael Gibbons dan Helga Nowotny mengusulkan bahwa produksi pengetahuan berkembang melampaui pengaturan akademik konvensional. Evolusi ini dikategorikan ke dalam tiga “mode” utama produksi pengetahuan: Mode 1, Mode 2, dan Mode 3 yang muncul.

Pengembangan Konsep
Perbedaan antara mode produksi pengetahuan pertama kali diuraikan dalam The New Production of Knowledge (1994) oleh Gibbons et al. Mode 1 mengacu pada penelitian tradisional, berbasis disiplin, dan digerakkan secara akademis. Sebaliknya, Mode 2 muncul sebagai deskripsi visit us penelitian yang dilakukan dalam konteks yang lebih terdistribusi secara sosial, berorientasi pada aplikasi, dan transdisipliner. Ini menekankan relevansi dan kegunaan pengetahuan di luar batas-batas akademik.

Perbedaan Konseptual Antara Mode 1 dan Mode 2 Pengetahuan
Mode 1 ditandai oleh:

  • Fokus disiplin

  • Proses hierarkis dan dikendalikan secara akademis

  • Mengejar pengetahuan untuk kepentingannya sendiri

Mode 2, di sisi lain, fitur:

  • Transdisiplineritas dan kolaborasi

  • Konteks aplikasi (pemecahan masalah dalam pengaturan dunia nyata)

  • Akuntabilitas dan refleksivitas yang lebih besar

Sedangkan Mode 1 dipandu oleh tinjauan sejawat akademik dan ketelitian disiplin, Mode 2 melibatkan pemangku kepentingan yang lebih luas dan menghargai hasil praktis dan ketahanan sosial.

Mode 3
Konsep Mode 3 diperkenalkan oleh Elias Carayannis dan David Campbell untuk memperluas interaksi antara Mode 1 dan 2. Mode 3 mengemukakan ekosistem pengetahuan pluralistik di mana berbagai bentuk produksi pengetahuan hidup berdampingan, tumpang tindih, dan berkembang bersama. Ini mengintegrasikan sistem inovasi, masyarakat pengetahuan, dan organisasi pembelajaran, menekankan keragaman, evolusi bersama, dan kolaborasi jaringan.

Penerimaan
Mode kerangka produksi pengetahuan telah memicu dukungan dan kritik. Para pendukung berpendapat bahwa Mode 2 dan Mode 3 lebih mencerminkan realitas pekerjaan pengetahuan kontemporer, terutama di bidang-bidang seperti ilmu lingkungan, kesehatan, dan teknologi. Kritikus memperingatkan bahwa menekankan penerapan di atas ketelitian akademik dapat menyebabkan standar yang dikompromikan atau komersialisasi prioritas penelitian.

Aplikasi untuk Penelitian
Akademik Dalam penelitian akademis, pergeseran menuju Mode 2 dan Mode 3 telah memengaruhi strategi pendanaan, kolaborasi interdisipliner, dan keterlibatan pemangku kepentingan. Universitas semakin didorong untuk terlibat dengan industri, pemerintah, dan masyarakat sipil, mengubah peran mereka dari pencipta pengetahuan yang terisolasi menjadi peserta dinamis dalam jaringan inovasi masyarakat.

Singkatnya, mode produksi pengetahuan yang berkembang mencerminkan redefinisi yang lebih luas tentang bagaimana pengetahuan dihasilkan dan dihargai di abad ke-21, bergerak dari pengejaran akademis yang terisolasi menuju penelitian kolaboratif, digerakkan oleh masalah, dan tertanam secara sosial.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *